AMBARAWA : TANAH SUCI GEREJA KATOLIK SANTO YUSUF
AMBARAWA : tanah suci Gereja Katolik Santo Yusuf terletak di Kabupaten Semarang Jawa Tengah tepatnya berderada di tepi Rawa Pening Pegunungan Telomoyo.
Inilah Ambarawa Tanah Suci Gereja katolik Ambarawa. Israel artinya Allah bergumul. “Namamu tidak akan disebutkan lagi, Yakup, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” (Kej.32:28).
Ambarawa adalah ‘Tanah Suci’ bagi orang Ambarawa. Nama-nama Wilayah di Paroki Ambarawa layak memakai nama-nama daerah seperti di Tanah Suci, Israel. Israel terdiri dari tiga daerah besar yaitu Galilea, Samaria dan Yudea.
Galilea adalah daerah yang subur dan indah dengan danau Galilea. Ini lebih cocok untuk Wilayah Banyubiru yang ada di pinggir Rawa Pening yang subur dan indah pula. Kita ingat cerita Yesus berjalan di atas air dan mendekati para murid yang sedang susah payah mendayung karena angin sakai. Yesus dikiranya hantu. Jika ada keributan di Banyubiru, bisa jadi Yesus dilihatnya sebagai hantu, (lih. Mk.6:45–52).
Agak naik dari danau Galilea ada desa bernama Gadara. Tempatnya di wilayah timur sungai Yordan, masih dekat dengan danau Galilea. Ini lebih cocok untuk Gcdong.
Dari seberang lain ada daerah Kana yang letaknya agak jauh dengan Danau Galilea. Dalam Kitab Suci daerah ini terkenal karena Yesus membuat mukjijat air menjadi anggur. Sampai sekarang anggur Kana sangat terkenal. Agak jauh dari Rawa Pening adalah daerah Brongkol. Daerah ini terkenal dengan duriannya. Kalau ada anggur Kana, di Ambarawa ada durian Brongkol. Kana cocok untuk Brongkol.
Kembali ke danau Galilea. Di situ ada daerah yang bernama Betsaida. Artinya tempat perikanan atau rumah nelayan. Di daerah asal Simon, Andreas dan Filipus ini pernah terjadi mukjijat. Yesus menyembuhkan orang sakit kusta. Daerah ini pernah dikutuk oleh Yesus karena orang-orang di situ sulit bertobat. “Celakalah engkau Betsaida!” (Mt.l 1:21). Bejalen adalah Betsaida-nya Ambarawa. Di sana ada tambak ikan yang mirip dengan di Betsaida.
Bersebelahan dengan Betsaida ada sebuah kota perbatasan yang bernama Kapernaum yang letaknya di dekat danau Galilea. Daerah ini merupakan tempat Yesus melakukan karya utamanya, maka kota ini disebut “The Town of Jesus”. Meski demikian kota ini pernah dikutuk oleh Yesus karena umatnya kurang percaya. Mereka lebih percaya pada diri sendiri dari pada percaya pada Yesus. “Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan ditinggikan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke kerajaan maut! (Mt.l 1:23). Ini cocok untuk Bawen yang cenderung mau jalan sendiri, tidak terikat dengan Ambarawa.
Berdekatan dengan Kapernaum dan Betsaida adalah Khorazim. Kota ini juga pernah dikutuk oleh Yesus karena orang-orangnya sulit bertobat. “Celakalah engkau Khorazim!” (Mt.l 1:21). Siapa lagi kalau tidak Tambakboyo yang berdekatan dengan Bejalen dan Bawen!?!
Masih di sekitar Danau Galilea, ada kota yang .bernama Magdala. Ini daerahnya Maria Magdalena, wanita yang suka bikin heboh. Rupanya cocok untuk Losari.
Sedikit ke selatan Magdala ada kota Tiberias. Didirikan oleh Herodes Antipas. Pernah dianggap daerah najis, maka didatangkan orang-orang dari luar. Bekas kuburan. Daerah yang dianggap penting untuk kehidupan rohani orang-orang Yahudi. Cocok untuk Temenggungan yang dianggap penting karena di situ ada Museum Kereta Api.
Untuk mewakili daerah datar dan subur di sebelah barat danau Galilea adalah Genesaret. Daerah ini cocok untuk Pojoksari.
Di daerah Galilea juga ada desa kecil bernama Nazaret. Letaknya agak jauh dari danau Galilea. Desa ini bertetangga jauh dengan desa Kana. Di desa kecil ini Yesus hidup dan dibesarkan. Daerah Ngampin cocok untuk diberi nama Nasaret. Ngampin juga bertetangga jauh dengan Brongkol.
Sekarang kita berjalan dari Galilea ke daerah Samaria dan Yudea. Samaria daerahnya pegunungan yang luas tetapi tandus. Penduduknya tidak padat Samaria adalah daerah pusat pemujaan berhala-berhala. Bagi orang Yahudi daerah Samaria dianggap daerah kafir. Orang-orangnya juga dianggap kafir. Meski demikian kita mengenal ada tokoh Wanita Samaria dan orang Samaria yang baik hati. Ini cocok untuk Somowono di mana orang Katolik memang relatif sulit berkembang di sana. Meski daerahnya tidak subur dan tandus untuk perkembangan agama Katolik, tetapi di sana ada orang-orang baik seperti orang Samaria yang baik hati.
Sedangkan Yudea daerahnya lebih ramai dari pada Samaria. Di sana ada padang gurun tempat Yohanes Pembaptis menyerukan warta pertobatan. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” (Mt.3:2). Letaknya di sebelah barat Laut Mati. Banyak pusat-pusat penting orang Yahudi di sana terutama pusat agama dan adat istiadat. Maka cocok untuk menyebut Bandungan. Orang Katolik dari mana-mana sering berkumpul di Bandungan untuk kepentingan mendalami iman lewat retret, rekoleksi, seminar, dan lain-lain. Para pemuka agama Katolik juga terkadang pada berkumpul di sana. Seruan warta pertobatan di sana masih relevan sebab Bandungan juga menjadi daerah maksiat.
Di Yudea ada kota kecil Betlehem, tempat lahir Yesus. Yesus adalah sumber rahmat yang mengalir ke lubuk hati manusia. Para gembala yang hidupnya sederhana menjadi saksi kelahiran Sang Juru Selamat. Maka ini cocok untuk wilayah Sumber yang daerahnya dihuni orang-orang yang berhati sederhana. Di sana juga ada sumber air yang terus mengalir. Di dekatnya adalah kota suci Yerusalem, menjadi pusat agama monotheis. Ada beberapa kenisah orang Yahudi yang sangat terkenal terutama Kenisah Salomo yang sudah hancur dan tidak jelas bekasnya. Ini cocok untuk wilayah Panjang Lor dengan Gereja Jago dan Gua Maria Kerep sebagai pusat orang Ambarawa dan orang dari luar kota untuk berdoa. Oleh karena itu kita bisa menyebut Ambarawa sebagai Kota Suci untuk kalangan kita sendiri.
Kita juga mengenal kota Yeriko yang tempatnya lebih rendah dari Yerusalem. Dari Yeriko orang berjalan naik ke Yerusalem untuk berdoa. Kita ingat kisah orang Samaria yang baik hati. Ada pemuka agama dan pemuka jemaat yang merasa suci dan tidak perlu menolong seorang yang menderita karena dirampok di jalan. Ini cocok untuk daerah Panjang Kidul.
Di tebing Timur dari Yeriko ke Yerusalem ada desa Betania tempat tinggal Lasarus, Marta dan Maria. Mereka adalah sahabat-sahabat Yesus. Kita juga mengenal kisah Lasarus yang dibangkitkan. Ini cocok untuk Kranggan. Di sana ada orang yang suka sibuk seperti Marta, tetapi juga ada orang pendoa seperti Maria.
Dari desa Betania kita menuju ke pinggir Laut Mati. Di sana ada daerah yang bernama Qumran. Tempat ini sangat bersejarah, ada gua-gua yang di dalamnya ditemukan gulungan-gulungan Kitab Suci. Ini cocok untuk Kupang yang daerahnya ada banyak lorong-lorong kampung. Di situ juga banyak gulungan-gulungan kain, kertas, plastik dan lain-lain untuk dijual karena memang daerah pasar.
Kita sekarang ke arah lain dari Yerusalem. Di sana ada kampung yang bernama Emaus. Kita ingat dua murid yang berjalan menuju Emaus tetapi tidak mengenal Yesus. Karena sibuknya kita juga terkadang lupa mengenal teman. Ini cocok untuk wilayah Lodoyong di mana kita juga sering tidak menaruh perhatian kepada teman dan sahabat kita sendiri karena alasan sibuk.
Sunber :